Air Terjun Rambut Moyo, Kabupaten Pasuruan
Di desa Palangsari Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, terdapat obyek wisata alam air terjun Rambut Moyo, menuju ke wisata alam air terjun ini , lebih kurang 25 Km arah selatan kota Pasuruan. Air terjun Rambut Moyo, mempunyai ketinggian lebih kurang 40 meter dari permukaan sungai, air terjun ini Nampak menjulang tinggi dengan batu-batu besar pegunungan di bawahnya.
Derasnya air terjun yang jernih dan dingin, sehingga wisatawan dapat menyegarkan badan dengan mandi maupun berbasah-basah dibawah air terjun Rambut Moyo. Sedangkan pemandangan alamnya cukup menawan dan hawanya sangat sejuk tak kalah menariknya dengan obyek wisata sejenis yang ada di Jawa Timur ini,
Air terjun rambut Moyo berada dikawasan konservasi perhutani Kecamatan Puspo,
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur :
Nama Rambut Moyo konon berasal dari nama makam Mbah seorang tokoh yang namanya diabadikan untuk identitas air terjun tersebut. Sesuai dengan namanya, aliran air terjun ini mirip rambut, tipis namun tersebar banyak. Di bebatuan yang dilewati aliran air terjun banyak ditumbuhi lumut tebal berwarna hijau dengan banyak batu-batu besar berserakan disekitarnya.
Air terjun Rambut Moyo berada di kawasan pegunungan Bromo-Tengger pada ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut (dpl) dan terdiri dua tingkatan dimana bagian atas terlihat lebih pendek dibandingkan bagian bawahnya. Ketinggian terjunan air ini sekitar ± 40 meter dengan telaga kecil yang airnya cukup dangkal dibawahnya.
Lokasi
Terletak di Dusun Krajan, Desa Palangsari, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat GPS: -7° 51' 58.68", +112° 51' 38.16"
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 25 km ke selatan dari kota Pasuruan. Jika dari ibukota kecamatan Tutur, Nongkojajar dapat tempuh sekitar 45 menit. Untuk mencapai air terjun sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi karena kendaraan umum hanya sampai di Nongkojajar. Bagi yang tetap menggunakan kendaraan umum dapat meneruskan perjalanan dengan naik ojek di Nongkojajar.
Selain melalui rute melewati Nongkojajar bisa juga langsung melalui Puspo, umumnya pilihan pertama lebih disukai karena akses jalan ke sana ke air terjun lebih mudah dan lebih dekat.
Waktu tempuh yang dibutuhkan menuju kesana dari jalan raya Surabaya-Malang sekitar dua jam, dimana satu jam adalah untuk berjalan kaki dari kampung terakhir menuju lokasi ait rerjun. Kondisi jalan kesana masih berupa jalan setapak yang hanya cukup untuk dilewati satu orang dan berada di lereng pegunungan. Selain banyak dipenuhi rumput liar, sebagian jalan juga berbatu dengan sebelah kiri jurang yang terlihat cukup curam. Lokasinya yang berada di balik perbukitan tidak memungkinkan untuk dicapai dengan menggunakan kendaraan. Apalagi, jaraknya pun cukup lumayan. Sekitar satu kilometer.
Dikarenakan lokasinya berada di balik perbukitan dan rawan longsor, makan kewaspadaan tinggi diperlukan mengingat daerah ini sering terjadi longsor dadakan. Hal ini terlihat dari banyaknya titik bekas longsor tersebut.
Belum adanya area parkir sehingga untuk menitipkan kendaraan di pelataran rumah penduduk. Ongkos penitipan cukup murah hanya seribu rupiah saja. Selain itu Pintu masuk ke Air Terjun Rambut Moyo tampak terbengkalai dan tak nampak petugas menjaga.
Tak banyak pepohonan yang tumpuh di sekitarnya. Hanya ada hamparan rumput liar yang ketinggiannya tak lebih dari setengah meter. Kondisi itu memungkinkan bagi pengunjung yang ingin menginap dan mendirikan tenda di sana.
Sumber :
http://alymoyo.blogspot.com/
http://evy900.multiply.com/photos/album/94/94
http://pasuruan.info/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=371